Memanfaatkan Skill Desain untuk Branding Usaha Tahu Gejrot dengan Support Dana PKK

Dua mahasiswa Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Yogyakarta, Alan Julian dan Jodi Sunu berhasil lolos pendanaan wirausaha atau PKK (Program Pengembangan Kewirausahaan). Proposal mereka mendapat respon positif dari lembaga pendanaan. Kolaborasi mereka berhasil mendapatkan pinjaman dana usaha tanpa bunga sebesar 10juta rupiah. Awalnya Alan dan Jodi mengajukan proposal penjualan Thai Tea di wilayah Jogja. Namun karena merebaknya pandemi, mereka banting stir dengan mudik ke kampung halaman. Di kampung halaman, Kota Lubuklinggau, mereka melihat potensi kuliner tahu yang potensial untuk dikembangkan, sehingga keduanya melakukan branding tahu tersebut sehingga lebih menarik dan bernilai jual lebih tinggi dari biasanya. Memanfaatkan kemampuan desain, Alan dan Jodi membuat ulang kemasan tahu dengan memberi nama Tahu Gejrot Ajo. Mereka rancang kemasan yang menarik, kostum pegawai, gerobak, hingga tenda dan perkakas lainnya agar terlihat lebih profesional. Tahu gejrot ini mendapat antusias yang baik di masyarakat. Hanya memerlukan biaya 8ribu rupiah, orang sudah bisa menikmati tahu gejrot hangat. Sebenarnya usaha tahu gejrot ini bukan usaha baru. Namun, Orang-orang kurang tertarik karena selama ini cenderung dianggap makanan yang biasa dan sepele. Dengan kemasan dan tampilan yang jauh lebih baik, nilai tahu gejrot ini menjadi lebih baik. Desain kemasan memegang peran penting terhadap citra suatu produk. Produk yang sama dengan kemasan yang berbeda akan memiliki nilai yang berbeda pula. Alan dan Jodi berhasil memanfaatkan pengetahuan mereka untuk mengembangkan bisnis dan membantu perekonomian sekitar, misalnya para penjual tahu, warung kelontong, dan lingkungan sekitarnya. Semoga Tahu Gejrot Ajo semakin dicintai masyarakat Kota Lubuklinggau!