Pelaksanaan NGOBRAS #1

NGOBROL SANTAI SENI RUPA ANAK, RINTISAN PENDIRIAN KLINIK SENI RUPA ANAK JURDIK SENI RUPA FBS UNY

Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY pada hari Kamis (08/07/2021) menyelenggarakan acara Ngobras (Ngobrol Santai) bertema: Melatih Kreativitas Anak melalui Berseni Rupa, dengan Pembicara Dr. Hajar Pamadhi, M.A (Hons), Dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY yang juga merupakan salah satu pakar seni rupa anak di Indonesia.

Acara diperuntukkan bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat umum. Tak kurang dari 300 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan juga ada peserta dari UiTM Malaysia mengikuti kegiatan yang diselenggarakan secara daring melalui zoom meeting ini. Bertugas sebagai Moderator Dwi Wulandari, M.Pd., M.A. Ed., Dosen Prodi Pendidikan Seni Rupa FBS UNY. Acara ini dilaksanakan merespon kegalauan para orang tua dan pendidik dalam mengembangkan kreativitas anak dan peserta didik terutama di masa pandemi yang membatasi ruang gerak dalam beraktivitas dan berkreasi.

Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY Dr. I Wayan Suardana, M.Sn, saat membuka acara dan memberi sambutan mengungkapkan bahwa kegiatan ini akan menjadi agenda rutin prodi Pendidikan Seni Rupa yang memiliki Program Unggulan Seni Rupa Anak. Kegiatan ini diharapkan menjadi rintisan berdirinya Klinik Seni Rupa Anak, yang telah lama diwacanakan, mengingat Jurdik Seni Rupa memiliki banyak dosen yang concern terhadap Pendidikan Seni Rupa Anak.

Hajar Pamadhi memaparkan bahwa seni merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan daya kreativitas anak karena seni sangat erat hubungannya dengan kreativitas. Untuk itu kunci utamanya anak haruslah diberi kebebasan. Salah satu cara yang sering dilakukan anak untuk menyalurkan dorongan kreatifnya yang menggebu-gebu adalah dengan menggambar. Kesalahan yang sering dilakukan orang tua dan pendidik selama ini, kreativitas gambar anak dinilai dari ketepatan bentuk dan kemiripan dengan aslinya, padahal melalui gambar anak berkomunikasi, mengungkapkan perasaan dan imajinasinya, sehingga seringkali yang muncul adalah bentuk-bentuk aneh.“Padahal itu merupakan kreativitas alamiah hasil pemikiran yang asli, tidak biasa, dan sangat fleksibel dalam merespon dan mengembangkan pemikiran dan aktivitas”, tambah Hajar Pamadhi. Adapun catatan penting dalam pengembangan kreativitas anak bukan dilihat hasil akhir.namun lebih pada proses kreatifnya karena keterampilan proses merupakan hal yang paling penting dalam perkembangan anak.(drsa)