Antara Ekspresi dan Craftmanship dalam Karya Kriya Tekstil Muhammad Iqbal
Seni berkembang bersama ekspresi, dan kriya selalu dipandang buah karya manusia yang tidak disertai ekspresi. Namun sebenarnya masalah ada atau tidaknya ekspresi dalam karya kriya tergantung dari apa yg dimaksud dengan ekspresi itu sendiri. Jika ekspresi diartikan sebagai luapan emosi seperti halnya karya kaum ekspresionis seperti Affandi dan Vincent Van Gogh, jelas bahwa kriya terbebas dari emosi, akan tetapi kalau ekspresi adalah "proses pengungkapan atau proses menyatakan gagasan" maka tidak mustahil karya kriya mengandung ekspresi juga.
Hal tersebut nampak nyata pada Karya Tugas Akhir Muhammad Iqbal dari Prodi Pendidikan Kriya angkatan 2016 . Di Karya Tugas akhir bimbingan Bapak Ismadi, S.Pd., M.A ini Iqbal menciptakan karya kriya tekstil dengan berbagai teknik yaitu batik, shibori, ecoprint dan makrame, yang membentuk suatu karya yang bisa disebut sebagai lukisan, bisa juga hiasan dinding, dengan gagasan dasar suasana kamar mandi dengan segala isinya, Di dalam karyanya ada ekspresi, ada craftmanship tinggi, dan tidak mengemban fungsi praktis. Memang di situasi tertentu batas antara kriya dan seni rupa murni kini hampir tak ada lagi. Dalam Ujian dengan Dewan Penguji Dwi Retno Sri Ambarwati, M.Sn., dan Eni Puji Astuti, M.Sn ini Iqbal telah dinyatakan lulus. Selamat.(dwiretnosa).